PENGERTIAN SINTAKSIS
• Sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun ‘dengan’ dan tattein menempatkan bersama-sama’. Sintaksis berarti “menempatkan kata-kata menjadi kelompok kata dan kelompok-kelompok kata menjadi kalimat”.
• Sintaksis adalah cabang linguistik yang memperlajari hubungan antarkata dan/atau antarkelompok kata dalam kalimat.
BAHAN DAN OBJEK SINTAKSIS
● Bahan penelitian sintaksis adalah kalimat.
● Objek penelitian sintaksis adalah hubungan antarkata dan/atau antarkelompok kata dalam kalimat.
JENIS SINTAKSIS
● Sintaksis klausal:
sintaksis yang bahannya adalah kalimat tunggal
● Sintaksis antarklausal:
sintaksis yang bahannya adalah kalimat majemuk
● Sintaksis subklausal:
sintaksis yang bahan penelitiannya adalah kelompok kata/frasa.
PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat itu diucapkan dengan intonasi akhir yang diikuti kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi atau proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); sementara itu di dalamnya disertakan pula ber¬bagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (─), dan spasi. Tanda ti¬tik, tanda tanya, dan tanda seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan tanda baca lainnya sepadan dengan jeda. Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan kesenyapan.”
UNSUR PEMBENTUK KALIMAT
1. LAPIS
yaitu unsur pembentuk kalimat yang berupa rentetan fonem dan naik-turunnya atau titi nada yang ada di sepanjang bunyi-bunyi fonemis itu.
Lapis dibedakan menjadi dua, yaitu lapis segmental dan lapis suprasegmental. Lapis segmental adalah lapis lapis pembentuk kalimat yang berupa deretan fonem yang diucapkan secara beruntun sebagai "batang tubuh" kalimat. Lapis suprasegmental adalah titinada yang ada di sepanjang bunyi-bunyi fonemis itu
Contoh:
Warga Jawa di Suriname membantu kurban Merapi.
[LAPIS SEGMENTAL]
/warga jawa di surinamœ mәmbantu kurban mәrapi/
[LAPIS SUPRASEGMENTAL]
# 2 3 2 3 1 #
2.BAGIAN
yaitu unsur pembentuk kalimat yang berhubungan dengan lapis segmental. Bagian ini terdiri atas dua jenis, yaitu bagian inti dan bagian bukan inti. Bagian inti adalah pembentuk kalimat yang tidak dapat dihilangkan. Bagian bukan inti adalah pembentuk kalimat yang dapat dihilangkan tanpa merusak bagian sisanya.
Contoh:
Akibat erupsi Gunung Merapi, warga Magelang rugi Rp40 miliar.
BAGIAN BUKAN INTI BAGIAN INTI
3. KONSTITUEN
unsur berjenis segmental yang langsung membentuk kalimat.
Contoh:
KPK harus mengambil alih kasus Gayus.
Konstituen 1 Konstituen 2 Konstituen 3
LATIHAN 1:
Menurut Sdr. Bacaan berikut terdiri atas berapa kalimat? Masing-masing kalimat terdiri atas berapa bagian dan berapa konstituen? Sebutkanlah masing-masing
Sinar ultraviolet dapat mengurangi tingkat penyebaran tuberkulosis (TBC) di rumah sakit dan ruang tunggu pasien hingga 70 persen. Meskipun strain kuman telah kebal terhadap obat, bakteri itu dapat dinetralisasi oleh sumber cahaya kebiru-biruan. Bersin atau batuk menyebarkan bakteri tuberkulosis melalui udara ke pengunjung, tenaga kesehatan, dan pasien lain. Saat para pengunjung memadati ruang tunggu di rumah sakit, satu kali batuk atau bersin dapat menularkan bakteri itu ke sejumlah pasien.
SINTAKSIS KLAUSAL
● Sintaksis klausal adalah sintaksis yang membahas hubungan antarunsur atau antarkonstituen dalam kalimat tunggal.
● Bahan sintaksis klausal adalah KALIMAT TUNGGAL.
● Objek sintaksis klausal adalah fungsi sintaktis, kategori sintaktis, dan peran sintaktis.
PUSAT DAN PENDAMPING
● Kalimat tunggal terdiri atas konstituen-konsituen. Konstituen-konstituen itu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pusat dan pendamping.
● Pusat adalah konstituen kalimat yang menjadi pusat struktur kalimat tunggal. Sebagai pusat struktur, pusat ini menentukan pemunculan konstituen lain di dalam kalimat. Pusat dominan berupa kata kerja atau verba.
● Pendamping adalah konstituen yang pemunculannya ditentukan oleh konstituen pusat. Pendamping ini biasanya berupa kata benda atau nomina.
Contoh:
Pemerintah akan membangun rumah tinggal sementara
PENDAMPING1 PUSAT PENDAMPING2
untuk kurban Merapi.
PENDAMPING3
FUNGSI SINTAKSIS
● Objek penelitian sintaksis klausal adalah fungsi, kategori, dan peran sintaktis. Dalam hubungan ini, fungsi sintaktis merupakan tataran yang pertama, tertinggi, dan yang paling abstrak; kategori sintaktis merupakan tataran yang kedua dengan tingkat keabstrakan yang lebih rendah daripada fungsi sintaktis; dan peran sintaktis merupakan tataran yang ketiga dan terendah tingkat keabstrakannya jika dibandingkan dengan kedua tataran lainnya.
● Fungsi sintaktis adalah “tempat kosong” dalam struktur kalimat. Sebagai ”tempat kosong”, keberadaannya baru ada karena sedang digunakan sebagai tempat oleh pengisinya.
● Pengisi fungsi sintaktis ada dusa, yaitu bentuk (bahasa) yang tergolong dalam kategori sintaktis tertentu dan makna yang tergolong dalam peran sintaktis tertentu pula.
● Yang termasuk dalam tataran fungsi sintaktis Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pl), dan Keterangan (K).
● Dari kelima fungsi sintaktis, fungsi P merupakan fungsi yang paling penting karena keberadaannya dalam struktur kalimat berkedudukan sebagai pusat struktur fungsional kalimat yang bersangkutan. Akibatnya, hadir tidaknya fungsi-fungsi sintaktis yang lain dalam kalimat bergantung pada watak fungsi P itu.
● Fungsi sintaktis yang wajib hadir dalam kalimat karena dituntut oleh watak fungsi P disebut “fungsi inti”, sedangkan fungsi yang tidak wajib hadir disebut “fungsi bukan-inti" atau “fungsi luar-inti”. Yang fungsi inti adalah fungsi S, O, dan Pl, sedangkan fungsi K termasuk ke dalam fungsi bukan-inti
FUNGSI PREDIKAT (P)
● Fungsi Predikat (P) adalah fungsi sintaktis yang berkedudukan sebagai pusat struktur kalimat. Fungsi P itu dominan diisi oleh kata kerja atau verba. Contoh:
(5) Pemprov menganggarkan Rp100 miliar untuk recovery.
P
(6) Disdikpora mengusulkan shelter school.
P
FUNGSI SUBJEK(S)
● Fungsi Subjek (S) adalah fungsi sintaktis yang memiliki ciri:
(a) pengisinya tidak dapat dipertanyakan,
(b) pengisinya tidak dapat diganti oleh pronomina interogatif siapa atau apa,
(c) dalam kalimat bahasa Indonesia susunan yang biasa, biasanya letak kiri fungsi P. Contoh:
(7) Warga Code dievakuasi.
S
(8) Ratusan warga Dusun Pule pindah ke shelter box.
S
FUNGSI OBJEK (O)
● Fungsi Objek (O) adalah fungsi sintaktis yang kehadirannya di dalam kalimat dituntut oleh fungsi P yang diisi verba transitif pada kalimat aktif. Fungsi O itu memiliki ciri:
(a) dalam kalimat bahasa Indonesia senantiasa terletak
langsung di belakang fungsi P,
(b) pengisi¬nya dapat diganti dengan pronomina persona terikat -nya,
(c) dapat dipromosikan menjadi fungsi S dalam kalimat pasif.
Contoh:
(9) Handoko mengemasi kopor dan tasku.
O
(10) Warga membersihkan parit.
O
FUNGSI PELENGKAP (Pel)
● Fungsi Pelengkap (Pl) adalah fungsi sintaktis yang memiliki ciri: (a) tidak dapat dipromosikan menjadi S dalam kalimat pasif karena imbangan pasifnya tidak mungkin atau tidak mungkin menjadi fungsi S dalam kalimat pasif karena fungsi P-nya justru sudah pasif dan fungsi S-nya pun sudah ada.
(b) senantiasa terletak di belakang fungsi P, dan
(c) tidak dapat diganti dengan pronomina terikat -nya kecuali dalam kombinasi dengan preposisi selain di, ke, dari, dan akan. Contoh:
(12) Indonesia berdasarkan Pancasila.
Pl
(13) Ayah membelikan adik sepeda baru.
Pl
FUNGSI KETERANGAN (K)
● Fungsi Keterangan (K) adalah fungsi sintaktis yang letaknya di dalam kalimat dapat dipindah-pindahkan.
Contoh: Larno kuliah di UGM.
KATEGORI SINTAKSIS
● Kategori sintaktis adalah pengisi fungsi menurut bentuknya atau menurut jenis/golongan katanya.
● Kategori sintaktis dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu:
1. kata kerja/verba (verb)
2. kata sifat/adjektiva (adjective)
3. kata keterangan/adverbia (adverb)
4. kata benda/nomina (noun), kata ganti/pronomina (pronoun),
dan kata bilangan/numeralia (numeral)
5. kata tugas: kata depan (preposition), kata sambung
(conjunction), interjeksi (interjection), dan partikel (particle)
PERAN SINTAKSIS
● Peran sintaktis adalah pengisi fungsi sintaktis menurut maknanya.
● Peran sintaktis dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu peran sintaktis pusat dan peran sintaktis pendamping.
● Peran sintaktis pusat adalah peran sintaktis yang berhubungan dengan konstituen pusat. Peran sintaktis pusat ini dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. tindakan/perbuatan.
2. proses
3. keadaan
● Peran sintaktis pendamping dapat dibedakan menjadi 9 jenis:
1. pelaku: konstituen yang melakukan perbuatan yang
dinyatakan dalam predikat.
(15) Rahma mengikuti kuliah Pengantar Linguistik
2. sasaran/penderita: konstituen yang dikenai perbuatan yang
dinyatakan oleh predikat.
(16) Adik mengambilkan ayah air minum.
3. pengalam: konstituen yang mengalmi keadaan atau
peristiwa yang dinyatakan predikat.
(17) Mereka kehujanan di jalan.
4. peruntung: konstituen yang memperoleh manfaat atau
keuntungan daari peristiwa atau perbuatan yang dinyatakan
dalam predikat.
(18) Ayah memberi saya uang.
5. alat: konstituen yang digunakan untuk melakukan perbuatan
yang dinyatakan dalam predikat.
(19) Dia memotong roti itu dengan pisau.
6. tempat: konstituen yang menyatakan tempat.
(20) Asrul tinggal di dekat rumah saya.
7. waktu: konstituen yang menyatakan waktu.
(21) Saya lahir pada tahun 1958.
8. atribut: konstituen yang menjelaskan unsur subjek atau
objek.
(22) Larno teman saya.
9. Hasil: konstituen yang menyatakan hasil dari prbuatan yang
dinyatakan dalam predikat.
(23) Patung itu terbuat dari kayu.
LATIHAN 2:
Analisislah kalimat-kalimat berikut menurut fungsi, kategori, dan peran sintaktisnya.
1. Plastik-plastik di beberapa stupa Candi Borobudur sudah dibuka.
2. Banjir dan badai melumpukan Kota Jakarta.
3. Anak saya ingin menjadi sastrawan.
4. Pada pameran Beber Seni ini, Mien Brojo memamerkan dua lukisan terbarunya.
5. Saat ini, yang paling membahagiakan Mien Brojo adalah melukis dan momong cucu.
6. Puluhan pecinta fotografi dari Yogyakarta dan sekitarnya dengan antusias mengikuti acara amal pengumpulan dana untuk korban bencana Gunung Merapi.
7. Pandasirat termangu-mangu sejenak.
SINTAKSIS KALIMAT/SINTAKSIS ANTARKLAUSAL
• Sintaksis kalimat/antarklausal adalah sintaksis yang bahan penelitiannya berupa kalimat majemuk.
• Kalimat majemuk adalah kalimat yang paling tidak terdiri atas dua klausa.
• Dalam kalimat majemuk, klausa merupakan konstituen pembentuk kalimat majemuk. Contoh:
(24) Saya ada di Bogor ketika Gunung Merapi meletus.
Klausa 1 Klausa 2
Kalimat majemuk dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
• Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang klausa-klausa pembentuknya mempunyai kedudukan setara. Masing-masing klausa itu berstatus sebagai klausa inti.
• (25) Ibu memasak dan ayah menyirami tanaman.
klausa inti klausa inti
• Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang klausa-klausa pembentuknya berupa klausa inti dan klausa tambahan.
• (26) Karena ada pajak impor,
klausa tambahan
harga sepatu buatan dalam negeri ikut naik.
klausa inti
SINTAKSIS SUBKLAUSAL/FRASA
• Sintaksis subklausal adalah sintaksis yang bahan penelitiannya berupa kelompok kata yang mengisi fungsi tertentu dalam kalimat.
• Kelompok kata yang mengisi fungsi tertentu dalam kalimat disebut frasa (phrase). Contoh:
(27) Pak Ali pergi ke kantor dengan naik sepeda motor.
frasa frasa frasa
Bagus thanks ilmunya
BalasHapus